Senin, 29 Mei 2017

Tips Menjaga Kondisi Sistem Pernapasan Selama di Tanah Suci

Melakukan beribadah haji yaitu keharusan untuk beberapa pemeluk agama Islam, tiap-tiap th. jutaan umat muslim dari semua penjuru dunia lakukan perjalanan ke tanah suci Mekah. Tidak kecuali umat muslim yang ada di Indonesia. Mulai sejak 20 Agustus 2015 waktu lalu jamaah haji Indonesia telah mulai pergi menuju tanah suci Mekah.

smart detox

Beribadah haji adalah satu rangkaian beribadah yang menguji mental dan fisik untuk yang menjalaninya. Karenanya, terkecuali persiapan mental diperlukan juga keadaan fisik yang sempurna supaya bisa melakukan beribadah haji dengan baik dan maksimal.

Aktivitas fisik yang berat (Tawaf, Sa’i, serta Melontar) dan dikerjakan dalam keadaan yang ramai serta berdesakan, dan ketidaksamaan keadaan iklim serta cuaca dibanding dengan keadaan di tanah air, begitu rawan memengaruhi kesehatan beberapa jamaah haji. Dari mulai kambuhnya penyakit kritis yang terkena, sampai bermacam potensi penyakit menular.

Berdasar pada data dari Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, pada th. 2014 lantas lima penyakit sebagai penyebabnya kematian dari jemaah haji diantaranya : penyakit kardiovaskular (50%), penyakit saluran pernapasan (16, 67%), defisiensi nutrisi (11, 11%), tanda-tanda klinik serta laboratorium abnormal (11, 11%), dan penyakit infeksi (5, 56%).

“Penyakit kardiovaskular memanglah jadi penyebabnya paling utama kematian beberapa jamaah haji. Terlebih mereka yang berumur lanjut, tetapi butuh diingat ada juga jalinan pada penyakit saluran pernapasan atas dengan kambuhnya penyakit kardiovaskular itu. Dengan tingginya suhu hawa di Mekah serta polusi seperti debu serta bulu unta, bikin kerja hidung jadi berat serta tidak maksimal bila tidak dijaga kebersihannya. Bila kerja hidung tidak maksimal jadi dengan cara segera kerja paru-paru jadi berat serta pada akhirnya mengakibatkan kerja jantungpun jadi terganggu” Tutur dr. H. Sjahruddin, SpTHT spesialis THT rumah sakit Siloam MRCCC, Jakarta dr. Sjahruddin memberikan satu diantara ciri yang perlu diwaspadai berkaitan terjadinya penyakit saluran pernapasan serta epitaksis atau mimisan.

Epitaksis sendiri berlangsung karna ada ketidaksamaan suhu hawa di Mekah dibanding dengan di Indonesia. Rata rata suhu hawa di tanah air sekitar pada 37 - 38 derajat celsius, sedang di Mekah suhu hawa bisa meraih kisaran 43 - 44 derajat celsius. Perihal ini pula yang bikin kerja mukosa hidung jadi berat serta membengkak, bila tersentuh bisa menyebabkan terjadinya inflamasi hingga berlangsung epitaksis atau mimisan.

Panduan yang bisa dikerjakan oleh jamaah haji untuk melindungi keadaan system pernapasan sepanjang menggerakkan beribadah di tanah suci menurut dr. H. Sjahruddin yaitu :

1. Jauhi polusi

Sebisa-bisanya jauhi hirup polusi seperti debu, bulu unta, serta asap kendaraan bermotor dengan memakai masker untuk meminimalisir paparan polusi itu.

2. Jauhi manipulasi hidung, baiknya pakai nasal sprays

Jauhi manipulasi hidung terlalu berlebih seperti terus-terusan menggosok-gosok serta memegang hidung, keluarkan lendir sangat keras, serta mengorek hidung karna di kuatirkan bakal bikin hidung terluka serta rawan pada infeksi.

Demikian sebaliknya, pakai nasal sprays memiliki bahan basic air laut murni. Seperti Aqua Maris dari SOHO Global Health yang di buat dari air laut Adriatic hipertonis murni serta bisa melegakan dan bersihkan membran mukosa di saluran pernafasan atas. Air laut Adriatic dapat juga berperan sebagai cleansing serta pelembab, hingga menolong menormalkan manfaat hidung.

3. Cermati alergi Anda

Obat untuk menangani alergi dapat mengganggu jalannya pernafasan dan resikonya lain seperti mengantuk. Tanyakan alergi Anda pada dokter. Langkah simpel yang dapat Anda kerjakan yaitu rajin melindungi kebersihan rumah Anda serta jauhkan barang atau hal-hal lain sebagai penyebabnya alergi Anda agar kelak tidak jadi lebih kronis.

4. Ikuti gaya hidup bersih sehat (PHBS)

Yakni satu pola yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan, yakni senantiasa membersihkan tangan, beristirahat cukup, dan makan teratur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar